Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Biologi Universitas Medan Area (UMA) mendorong perajin patung dan ulos di Desa Siallagan, Samosir untuk memanfaatkan media online dalam memasarkan karya mereka.
Dorongan tersebut diungkapkan saat melakukan fieldtrip di Desa Siallagan, Kabupaten Samosir, Sabtu pekan lalu. Hal itu disampaikan Ketua rombongan fieldtirp mahasiswa Pertanian dan Biologi UMA, Paian Seven Purba didampingi, Sekretaris Ayu Wanda Syahputri, dan Bendahara Sri Leli Sitorus, Selasa (26/1) di kampus I UMA.
Dijelaskannya, kemampuan warga Desa Siallagan untuk membuat patung, ulos dan asesoris lainnya sangat luar biasa, namun, pemasaran hasil karyanya masih bersifat tradisonal. Padahal jika dikelola secara profesional maka potenis bisnisnya luar biasa. Karena itu, lanjut Paian, pihaknya mendorong warga desa agar memanfaatkan model pemasaran online dalam menjual hasil karya mereka.
Ayu menambahkan, ketika melaksanakan fieldtrip, rombongan mahasiswa berjumlah 70 orang, menggunakan 2 bus dan didampingi dosen pembimbing Ir Asmah Indrawati,MP. Di lokasi fieldtrip yang berdekatan dengan objek wisata Danau Toba, selain memberikan masukan kepada para perajin, para mahasiswa juga berkesempatan belajar secara sekilas cara – cara pembuatan ulas dan patung.
“Kerajinan patung dan pembuatan ulas yang mereka lakukan merupakan kerajinan yang dilakukan secara turun-temuran,” ungkap Ayu. Dosen pembimbing yang juga dosen mata kuliah kewirausahaan, Asmah Indrawati MP mengatakan, kunjungan mahasiswa ini bertujuan, agar mereka bisa membanding antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktik lapangan.
“Saya bangga karena kehadiran mahasiswa UMA memberi manfaat bagi warga Desa Siallagan. Kegiatan mahasiswa ini juga merupakan realisasi dari kepedulian UMA terhadap kesejahteraan masyarakat,” kata Asmah