Pengertian
Bioteknologi berasal dari tiga kata dalam bahasa Latin, yaitu bios (hidup), tekno (penerapan), dan logos (ilmu). Nah, dari situ kita bisa memahami kalau biotechnologi adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip penerapan biologi. Biotechnologi ini merupakan cabang dari biologi yang khusus mempelajari cara memanfaatkan makhluk hidup dalam proses produksi untuk menghasilkan makhluk hidup, barang, dan jasa.
Ciri-Ciri Produk Bioteknologi
Untuk bisa disebut sebagai produk bioteknologi, tentu saja produk tersebut harus memiliki ciri tertentu. Pertama, produk tersebut harus menggunakan makhluk hidup dalam proses pembuatannya. makhluk hidup yang dimaksud di sini bisa bermacam-macam, seperti bakteri, jamur, hewan, dan tumbuhan. Biasanya yang paling sering digunakan dalam bioteknologi itu mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Alasannya karena selain mudah didapatkan, proses pertumbuhan mikroorganisme ini cepat dan dapat dimodifikasi. Modifikasi di sini dilakukan melalui rekayasa genetika sifat mikroorganisme untuk diubah menjadi sifat yang bagus-bagus saja. Sifat-sifat bagus inilah yang kemudian diturunkan ke keturunan selanjutnya alias anaknya. Dengan demikian kita bisa menghasilkan produk atau jasa yang terbaik di antara yang terbaik.
Jenis-Jenis
Bersama dengan biotechnologi biru, biotekchnologi merah dan biotechnologi putih, bioteknologi hijau (juga disebut bioteknologi tanaman) merupakan kategori biotechnologi tertentu. Mereka tertarik dengan dunia tumbuhan. Dalam kasus biotechnologi, kata sifat “hijau” tidak selalu mengacu pada biotechnologi yang ramah lingkungan.
Bioteknologi hijau dan aplikasinya
Bioteknologi hijau berlaku untuk pertanian dan pangan, tetapi mereka juga memasuki bidang lain. Berkat biotechnologi hijau, para peneliti berharap dapat memenuhi tantangan yang dihadapi pertanian dan sekaligus memastikan produksi pangan, produksi energi dan produksi biomaterial sambil melestarikan lingkungan.
Bioteknologi tanaman dan rekayasa genetika
Biotechnologi hijau pada dasarnya didasarkan pada pengetahuan yang berkaitan dengan fungsi genom dan tumbuhan. Teknik rekayasa genetika sekarang memungkinkan pemindahan gen tertentu dari satu spesies tanaman ke spesies lain. Tujuan yang dinyatakan: untuk meningkatkan daya tahan tanaman secara tepat sasaran, baik terhadap serangga dan virus bahkan terhadap herbisida.
Contoh: GMO
Organisme hasil rekayasa genetika, GMO yang terkenal, adalah produk bioteknologi hijau. Meskipun mereka memiliki keunggulan tertentu (praktik budidaya yang disederhanakan, lebih sedikit penyemprotan insektisida, dll.), Terdapat suara – kelompok petani, LSM seperti Greenpeace, dll. – telah meningkat selama beberapa dekade untuk memperingatkan terhadap potensi efek buruk dari metode ini (sektor tidak ditutup, tidak ada pembibitan ulang gratis untuk petani, dll.).