Agroteknologi sendiri terdiri dari 2 kata yaitu agro dan juga tekno. Agro berasal dari kata agronomi yang bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang fenomena yang berhubungan dengan pertanian.
Sedangkan kata kedua yaitu tekno berasal dari kata teknologi yang tentunya tidak lagi asing terdengar di telinga. Teknologi adalah sarana untuk menyediakan barang bagi kelangsungan manusia. Gabungan dari kedua kata di atas bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengelola komoditas berupa bibit untuk menghasilkan produk tertentu.
Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan pertanian melalui agroteknologi menuju kemandirian pangan dan bukan bergantung pada impor.
“Republik ini pernah dihidupi dari pertanian,” ujar Staf Ahli Menteri Pertanian RI bidang Teknologi, Iskandar Andi Nuhung, saat menjadi pembicara pada kuliah umum di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta (F-Tan UMJ) dengan tema Prospek Keekonomian Agribisnis: Suatu Perspektif bagi Generasi Muda di Aula Fakultas Pertanian UMJ, Jakarta, belum lama ini.
Iskandar Andi mengungkapkan bahwa sektor pertanian di Indonesia pernah jaya dan hampir seluruh rakyat Indonesia adalah masyarakat agribisnis. Kejayaan itu dibuktikan dengan komoditi hasil pertanian yang diekspor hingga senilai 2 juta dollar AS. Sayangnya, kini Indonesia justru harus mengimpor komoditi tersebut juga senilai 2 juta dollar AS.
“Pertanian kita pernah jaya, tapi ini jadi dongeng buat generasi muda,” tukasnya. Meski demikian, Andi melihat ada peluang besar mengembangkan pertanian melalui agroteknologi. Terlebih, pengembangan itu juga didukung dengan ketersediaan lahan pertanian yang masih sangat memadai. Dengan potensi yang ada, bukan tidak mungkin, prospek ekonomi pertanian akan kembali jaya. Perkembangan pertanian, lanjut Andi, dilakukan melalui dua cara, yaitu ekspansi atau perluasan dan agroteknologi.
Prospek Kerja Agroteknologi
5 peluang karir jurusan agroteknologi
1. Akademisi dan Peneliti
Jika akhirnya pilihan jatuh pada akademisi dan peneliti, maka hal yang harus dilakukan adalah terus memperkaya ilmu pengetahuan. Jadi, melanjutkan ke S2, bahkan sampai S3, sangatlah disarankan
2. Konsultan Pertanian
Dengan menjadi seorang konsultan, jejaring mu akan sangat luas. Mulai dari lembaga pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), atau swasta.
3. Sektor Industri
Kamu juga bisa bekerja di sebuah industri. Seperti industri pupuk, pembenihan, pestisida, dan banyak lainnya yang berkaitan dengan bidang pertanian.
4. Sektor Pemerintah
Sektor pemerintah sudah pasti akan menjadi sebuah pilihan karir. Kamu bisa masuk ke birokrasi pusat atau daerah, yang akan mengurusi perkebunan milik pemerintah, seperti pupuk dan pestisida, industri pakan, industri pangan, atau industri perbenihan. Juga bisa masuk ke badan penelitian dan pengembangan pemerintah pusat.
5. Berwirausaha
Kamu sangat bisa menjadi wirausaha dengan ilmu agroteknologi yang dikuasai. Pelaku usaha bidang pertanian ini justru memiliki prospek yang lebih bagus dibandingkan bekerja di lembaga pemerintahan atau industri.
Nah, usaha yang bisa dijalankan itu seperti, bisnis komoditas perkebunan, pangan, juga perkebunan. Kemudian pelaku usaha perbenihan, pestisida, bahkan usaha budidaya tanaman pangan di rumah. Semua itu sangat menjanjikan.